Tuesday, July 29, 2008

Alkitab dan Uang

Apakah Alkitab mencatat formula untuk sukses menangani keuangan?
Alkitab banyak sekali mengajar mengenai keuangan, berkat dan penghidupan.

Ada 3 prinsip yang dapat diterapkan:
2 Korintus 6:10 “sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.”

TIDAK TAMAK
Alkitab mengatakan akar dari kejahatan adalah cinta uang (bukan uang)
Cinta uang adalah orang-orang yang memburu kekayaan sehingga kekayaan menjadi tolak ukur dari pencapaian dan kebahagian. Sehingga walaupun berjudi, menipu, korupsi, yang penting dapat uang. Akibatnya masuk penjara, dikejar-kejar orang, tertuduh, terlilit utang dan hidupnya tidak tentram.
Jangan seperti itu. Berkaryalah, tekun rajin, setia dan biarkan uang mengejar saudara. Amin
Galatia 6:10 “Karena itu selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”


PUAS
Kitab lain yaitu Pengkhotba berkata” Siapa yang mencintai uang tidak akan puas dengan uang dan siapa yang mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. (Pengkh 5:9) Semakin banyak uang yang kita miliki maka semakin besar kebutuhan kita. Pepatah Rabi Yahudi “ Siapakah yang kaya? Ia adalah orang yang merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Plato berkata” Kekayaan terbesar adalah hidup puas dengan hal-hal kecil. Ibadah yang disertai dengan rasa cukup akan sangat besar kuasanya.1 Timotius 6:10 “Karena akar segala kejahatan adalah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan telah menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka

SUKA MEMBERI
John Wesley berkata “JIka saya mempunyai uang , saya akan memberikannya secepat mungkin sehingga uang tersebut tidak berada dalam hati saya. Friend berapa lama kita hidup didunia ini. Kita tidak dapat akan dapat memberi terlalu banyak kepada Tuhan. Tuhan telah memberi segalanya pada kita. Beberapa dari kita dulu tidak punya apa-apa, modal dengkul. (seperti saya). Kalau bukan Tuhan, bahkan kita hidup dalam belenggu dosa. Jika saat ini, kita masih punya kesempatan untuk hidup, jadilah dermawan. Tuhan di Sorga akan tersenyum ketika engkau menjadi anak-anak yang memiliki hatiNya. Tentunya Dia siap akan menolong saudara melewati tantangan-tantangan keuangan berikutnya.