Tuesday, December 9, 2008

Penderitaan & Sukacita

12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. 13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
1 Petrus 4:12-13
(TB-LAI)
-------------
12 Beloved [agapetos], think it [xenizo] not [me] strange [xenizo] concerning the [humin] fiery trial [purosis] which [en] is [ginomai] to [pros] try [peirasmos] you [humin], as [hos] though some strange thing [xenos] happened [sumbaino] unto you [humin]:


13 But [alla] rejoice [chairo], inasmuch as [katho] ye are partakers [koinoneo] of Christ's [Christos] sufferings [pathema]; that [hina], when [en] his [autos] glory [doxa] shall be revealed [apokalupsis], ye may be glad [chairo] also [kai] with exceeding joy [agalliao]. KJV-Interlinear
--------------------
Sejak lahir, hidup sudah penuh denga ujian yang silih berganti datang. Tidak peduli sadar atau tidak, dunia adalah hutan tempat kita tinggal. Mungkin anda lahir dengan sendok perak atau sendok kayu. Hidup di dunia ini sama bagi siapa saja. Kita memiliki tanggung jawab yang sama, menghadapi ujian yang dilemparkan oleh dunia. Yang berbeda adalah sumber daya kita untuk menghadapi ujian hidup.

Ujiun yang digambarkan sebagai nyala api ini bukan menunjuk pada masa penganiayaan orang Roma terhadap orang Kristen, yang bahkan belum terjadi saat Petrus menulis ayat ini. Ujian yang menyala-nyala ini adalah segala hal yang menguji kekuatan iman seseorang. Bagi anda mungkin hanya jatuh dari tangga, atau bagi orang lain kanker, atau bahkan anda sedang menjadi korban tindak kekerasan orang lain.

Kita semua punya ujian yang berbeda satu sama lain. Masalah keuangan, pekerjaan, sosial, atau lainnya.

Secara umum terdapat 4 kategori: dari pikiran sendiri, orang lain, dari sistem (birokrasi, pemerintahan), atau kejadian alami. Masing-masing kategori dapat menggagalkan kehidupan rohani. Hantaman ujian ini berlaku pada semua orang dan sepanjang hidup.

Dan, masalah yang terbesar dihadapi justru pada persoalan bagaimana menghadapinya, atau tidak melakukan apapun.

Berdoa itu baik, namun dalam kehidupan rohani menekankan tindakan proaktif, bukan hidup yang pasif.

Sebagai orang percaya, yang hidup di dunia yang jahat ini, kita akan menghadapi bermacam persoalan. Persoalan yang ada akan bertambah karena masih banyak orang yang tidak percaya pada Firman Tuhan.

Jadi jangan terkejut, saat ekonomi runtuh, hal itu juga akan menghantam kita. Tidak perlu merasa bertanggung jawab dengan menanggung akibat itu, karena pada kenyataannya, akan datang tanpa diundang.

Yang mesti kita lakukan adalah tidak terlibat dalam tatacara duniawi yang membawa persoalan, dan akhirnya justru itu menjadi masalah bagi kita. Jangan terlibat pada kejahatan.

Dan pastinya, saat masalah muncul, jangan kita berseru, "Kenapa aku? Apa, sih salahku? Hingga Tuhan menghukum aku atas apa yang pernah kulakukan 30 tahun lalu! Ngga' adil!" Dunia tidak akan pernah menjadi adil. Dunia berusaha menjadikan hidup kita menderita, atau kaya luar biasa, dengan tujuan untuk menjauhkan kita dari Tuhan.
Gangguan datang dari segala arah. Satu-satunya cara untuk berada di depan mereka adalah dengan cara tumbuh di dalam Tuhan.

Allah kita, Tuhan Yesus Kristus, adalah penulis skenario sejarah terbaik. Ia mengaturnya,
bukan setan, orang lain, ataupun keadaan.

Allah punya rencana, tetapi rencana itu tidak berfungsi kalau kita tidak meningkatkan kehidupan rohani kita.

Dalam rencana Tuhan, kita tidak akan gagal, dan dunia tdak dapat mengalahkan kita. Kita tetap akan mengalami masalah, kita akan tetap mengalami penderitaan, namun semuanya itu, saat rohani kita hidup, itulah menderita bagi Kristus.

Gunakan penderitaan untuk tetap fokus kepada-Nya, bukan untuk mengasihani diri sendiri. Gunakan untuk membangun iman,
"supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya."