Friday, October 31, 2008

Kaya dalam Iman

"Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara."
Mazmur 9:18

Goncangan ekonomi yang barusaja menghajar negara sebesar Amerika Serikat, berdampak secara global. Semua negara panik, dan banyak perusahaan besar yang akhirnya kolaps, dan terpaksa merumahkan para pegawainya. Pasar menjadi lesu karena orang berusaha bertindak bijaksana dengan pengeluaran mereka. Tekanan hidup menjadi semakin keras. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, tekanan menjadi terasa sangat berat. Setelah dilanda kenaikan harga minyak yang menambah beban, kini ditekan dengan guncangan ekonomi yang dahsyat. Hal ini membuat angka kemiskinan menjadi meningkat.

Kemiskinan adalah sebuah persoalan yang rumit. Bahkan sudah ada sejak masa lampau. Bagi orang yang tidak mengenal Tuhan, kehidupan mereka berada di bawah garis nasib. Takdir yang menentukan mereka. Namun tidak bagi anak-anak Tuhan. Tuhan sanggup membuat orang percaya hidup berkelimpahan. Dengan iman, tentunya.

Tuhan tidak pernah melupakan umat-Nya. Ia tidak akan meninggalkan anak-anakNya yatim piatu.( Yoh 14:18). Bahkan tidak akan dibiarkanNya anak-anakNya berkekurangan (Mzm 34:10). Walaupun iblis sering menipu dengan berkat tidak ada pertolongan Tuhan. Tuhan memberikan persediaan yang baik. Dan akhirnya akan terlihat betapa Tuhan itu menyediakan tepat pada waktunya.

Orang kudus yang miskin dapat bernyanti, bersukacita dan menari dihadapan Tuhan, sebaliknya orang kaya ya tidak takut akan Tuhan, tidak mampu melakukannya. Karena takut kekayaannya akan hilang begitu saja.

Lazarus tidak selamanya tinggal dekat dengan anjing mikik orang kaya di pintu gerbang rumahnya. Namun ia mendapat pahala yang baik di rumah Abraham.

Tuhan tetap ingat penderitaanmu. "Aku sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikkan aku..." kata seorang yang terkenal. Ia seorang raja, namun ia tahu keadaannya. Ia memiliki pengharapan yang besar kepada Tuhan. (Mzm 40:18a)

Orang percaya berharap kepada Tuhan untuk menyediakan segala keperluan mereka. Berharap semuanya berguna untuk kebaikan mereka. Membangun hubungan yang lebih dekat kepada Tuhan, tanpa dihalangi rasa takut kehilangan kekayaan, sebagaimana Ia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalaNya.

Pengharapan ini tidak akan lenyap, karena terletak dalam Yesus Kristus, yang hidup, dan karena Yesus hidup, pengharapan itu tetap ada. Pemimpin biduan menyanyikan banyak pujian yang tidak dipahami orang berdosa.

Biarlah kita tetap memandang kepada Perjamuan Besar yang akan diadakan nanti di surga. Jangan kehilangan undangan yang Yesus berikan, walaupun saat ini engkau sedang miskin dan sengsara. Ia tetap memperhatikanmu