Monday, November 10, 2008

Perhiasan

1 Peter 3:3-4

"3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. "

Berdandan dan mengenakan perhiasan pribadi untuk tampil lebih cantik dan menarik adalah keinginan alami dan tidak salah.

Tuhan menhiasi seluruh dunia dengan warna, tekstur, aroma, dan segala hal yang mungkin dalam imajinasi orang. Buah-buahan memiliki rasa dan warna. Tanpa itu hanya ada rasa hambar dari buah favorite kita. Hutan tak ada artinya tanpa tekstur, varieties, warna dan aroma. Apa artinya dunia ini tanpa air terjun, tanpa matahari terbenam, tanpa aroma segar setelah hujan sore?

Dan dunia ini Allah menempatkan manusia, supaya tidak sendirian Ia juga menempatkan wanita. Disanalah mulai terbentuk hubungan yang perlu dibangun. Manusia dapat hidup tanpa keindahan ini, tapi seperti apa hidup tanpa keindahan.

Wanita adalah obyek dari keinginan, berharga untuk diperebutkan. Ia menawarkan beragam keindahan, tidak terbatas pada masalah keintiman. Dan, ia akan mendandani dirinya sendiri, untuk merasa nyaman dengan dirinya sendiri, sebagamana menarik bagi orang lain.

Para pria akan memperhatikan saat seorang wanita berpenampilan menarik lewat. Namun saat daya tarik itu menguat, maka keinginan untuk membangun hubungan jangka panjang akan muncul, dibanding sekedar pertemuan akhir mingggu.

Penampilan luar sangat menantang, tetapi lebih dari itu, ada kepribadian dibalik semua penampilan luar. Dan kepribadian seseorang yang menghadapi hubungan dengan orang lain. Jika seorang wanita terlihat cantik, tapi bertabiat buruk, maka ia tidak ada nilainya.

Petrus tidak mengutuk berias dan mengenakan perhiasan. Namun yang menjadi penekanannya adalah, manusia rohani diatas jasmani. Hal ini juga bukan berarti cuek terhadap tubuh jasmani. Ingat manusia adalah ciptaan yang memiliki akal budi, dan mata melihat keindahan.

Hasrat para pria terletak diluar dirinya sendiri, sedangkan wanita pada dirinya sendiri. Inilah kenapa para pria, yang membuka pintu, membawa bunga, membersihkan halaman, membetulkan kerusakan, dan lainnya akan menerima respon dari para istri. Wanita menghargai hal yang manis, merefleksikan kepribadian mereka.

Dan Petrus menekankan manusia rohani perlu lebih berharga, sebaliknya dengan keadaan hidup. Respon dari kecantikan luar tidak sebanyak yang diperoleh dari inner beauty. Pengajaran Firman Tuhan yang ada dalan hatilah keindahan dari dalam. Itulah sumber inner beauty.

Saat ada dalam persekutuan, dan mempelajari Firman Tuhan, hal itu membangun jiwa. Saat menggunakan pengajaran dalam hidup dan persekutuan, maka jiwamu berbuah.

Firman Tuhan adalah dasar dan struktur bangunan rohani. Namun tanpa usaha untuk menghiasi, kerohanian akan menjadi kosong. Seperti rumah tanpa perabot.

Buah rohani adalah hiasan roh. Sebagaimana emas, perak, dan batu mulia. Lawan dari emas dan barang berharga lainnya adalah kayu, jerami. Setiap orang dapat menikmati keindahan alam. Namun asal kecantikan rohani adalah Firman Tuhan yang tinggal di dalam roh, dan mengalir kepada kepribadian dan melewati kecantikan alami, dalam hubungan yang terbangun secara langgeng.

Kecantikan alami tidak dapat dimiliki. Kita hanya dapat melihat dan menghargainya. Namun keindahan rohani ( baik pria maupun wanita) adalan milikmu sendiri, dan berhubungan dengan keseluruhan roh,jiwa,dan tubuh, selamanya. Seperti saat menghirup aroma segar, sambil menutup mata, menghirup dalam-dalam, dan merasakan aroma itu terserap didalam tvbuh.
Dan menjadi bagian dalam tvbuh. Sebagaimana seorang wanita merespon kehidupan, saat terasa indah baginya.

Para pria hanya dapat mulai memahami, tetapi tidak pernah mengerti. Namun dengan pengertian yang sama, saat istri merias rohaninya, dan mengalir keluar, maka suami akan menghargainya. Dan istri menjadi milik yang paling berharga.

Tuhan memberi kita banyak contoh penghargaan di dunia ini. Dan ini adalah contoh bagaimana manusia rohani yang berhias. Inilah kehendak Tuhan bagi kita.

Gereja adalah mempelai wanita, Firman Tuhan menjadi dasar bagi kecantikan dan kesejahteraannya.

Wanita sangat mendambakan bentuk tubuh yang ideal, dan kadang menjadi terobsesi. Namun hal itu bersifat sementara. Seharusnya yang dikejar adalah kecantikan rohani. Yang sifatnya tetap, dan jauh melebihi kecantikan jasmani.

Dan itulah yang Tuhan perhitungkan. Kedewasaan rohani lengkap dengan buahnya.

TUHAN MEMBERKATI.